Tahukah anda …? ..bahwa Memperkenalkan Tolitoli Bisa Lewat Tarian “Burung Maleo”…?Adalah Ny Hayati Ahada, yang punya ide untuk menciptakan tarian khas daerah Tolitoli. Ide itu muncul setelah sekian lama Hayati merenung, memikirkan apa yang pantas ia sumbangkan bagi daerahnya. Lantas terbersit ide, mengapa tidak ia ciptakan tarian “Burung Maleo”, seekor burung yang khas daerah Sulteng.Ide itu, tentu saja mendapat sambutan dari Ny Ir Nursida Bantilan, isteri Bupati Tolitoli, Drs HM Ma’ruf Bantilan, yang kebetulan sangat “gandrung” pada seni tradisional. Dan ide itu terus meluncur deras yang ditangkap dengan baik oleh Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan setempat. Jadilah kemudian tarian “Burung Maleo”, tarian khas Kabupaten Tolitoli yang akhirnya disertakan dalam Porseni tingkat Sulteng.Tarian “Burung Maleo” jadi penting dan merupakan maskot untuk Kabupaten Tolitoli, karena burung ini memiliki beberapa ke-khasan. Selain bentuk badannya yang besar–sebesar ayam–bulu dan tingkah lakunya berbeda daripada burung pada umumnya.Menurut keterangan masyarakat Tolitoli, burung Maleo ini biasa hidup di hutan lebat. Namun setiap kali bertelur ia memilih tempat di pinggir pantai dengan cara menanam telurnya di pasir. “Biasanya telur burung itu besarnya sama dengan tujuh kali telur ayam,”Kelebihan lain dari burung Maleo ini, ia tidak pernah mengerami telurnya. Namun penetasan telur itu dilakukan secara alamiah, yakni dengan bantuan panas matahari. Dan kabarnya, setiap sebulan sekali burung tersebut bertelur,” |
Updates from Januari, 2010 Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard
-
Chandra Alam
-
Chandra Alam
Tahukah anda …?…bahwa Beberapa tahun terakhir ini hama penggerek batang padi putih (C. innotata) sangat meresahkan petani padi terutama di kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah karena hama ini menurunkan produksi padi yang sangat signifikan. ?Sejumlah varietas unggul baru telah ditanam oleh petani, namun tidak satupun yang menunjukkan ketahanan yang baik terhadap hama ini. Demi untuk menekan populasi hama tersebut, petani menggunakan insektisida secara berlebihan sehingga dikhawatirkan akan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Dampak lain terhadap penggunaan insektisida secara berlebihan tersebut adalah terjadinya resistensi dan resurjensi hama tersebut. Apa itu Hama Penggerek Batang Padi….?
Penggerek batang padi adalah ulat yang hidup dalam batang padi. Hama ini berubah menjadi ngengat berwarna putih; biasanya 1 larva berada dalam 1 anakan. Ngengat aktif di malam hari. Larva betina menaruh 3 massa telur sepanjang 7-10 hari masa hidupnya sebagai organisme dewasa. Umumnya telur menetas di pagi hari dan jumlah telur pada setiap satu kelompok bervariasi dari 50 sampai 250 butir (CABI, 2004).
Penggerek batang dapat merusak pertanaman padi pada stadia apa saja, sejak persemaian sampai matang. Bila tanaman masih muda, daun-daun yang di tengah dari anakan yang rusak berwarna coklat dan mati. Kondisi ini disebut sundep. Bila kerusakan timbul setelah terbentuknya malai, maka malai berwarna putih dan disebut beluk.
Demi untuk menekan populasi hama tersebut, petani menggunakan insektisida secara berlebihan sehingga dikhawatirkan akan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Dampak lain terhadap penggunaan insektisida secara berlebihan tersebut adalah terjadinya resistensi dan resurjensi hama tersebut.
Bagaimanakah cara menangani masalah tersebut…?
Menurut (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah), Pengendalian OPT secara biologi dengan penggunaan musuh alami dianggap mempunyai prospek yang bagus, karena disamping tersedia di alam, juga ramah terhadap lingkungan. Trichogramma spp. adalah salah satu musuh alami yang selama ini telah berhasil mengendalikan serangan penggerek batang padi. Musuh alami ini merupakan parasitoid telur penggerek batang padi dan mampu menekan populasi penggerek batang padi hingga 90% (CABI, 2004). Selain itu penggunaan sex pheromone dan lampu perangkap telah banyak dicobakan di lapangan dengan tingkat keberhasilan dalam menekan serangan hama penggerek batang padi cukup baik.
-
Chandra Alam
-
Chandra Alam
Kabupaten/ Prospek Kondisi Kecamatan Sebelum Krisis Sejak Krisis Sebelum Krisis Sejak Krisis KAB. TOLITOLI 1. Dampal Selatan Padi sawah Padi sawah Durian Durian Tambak Tambak Perdag. Kopra Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Angk. Pedesaan Angk. Pedesaan Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Waserda Kop. Waserda Kop. Waserda 2. Dampal Utara Mangga Mangga Perdag. Kopra Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Kopra Kop. Perkreditan 3. Dondo Padi sawah Padi sawah Tambak Tambak Rotan Perdag. Kopra Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Kopra Kop. Hasil hutan Kop. Hasil hutan Kop. Hasil hutan Kop. Hasil hutan Kop. Perkreditan Waserda Waserda Waserda 4. Baolan Durian Durian Rotan Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Jalan & Jembatan Jalan & Jembatan Jalan & Jembatan Jalan & Jembatan Angk. Kota Angk. Kota Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Coklat Kop. Perkreditan Kop. Perkreditan Kop. Perkreditan Waserda Waserda Waserda Waserda 5. Galang Padi sawah Padi sawah Bahan galian C Perdag. Kopra Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Coklat Waserda Waserda Waserda 6. Utara Tolitoli Padi sawah Padi sawah Durian Durian Rotan Galian C bahan semen Perdag. Kopra Perdag. Cengkeh Perdag. Kakao Wisata Tj. Santigi Wisata Tj. Santigi Wisata Tj. Santigi Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Cengkeh Kop. Hasil hutan Kop. Hasil hutan